|
***** |
Dalam buku itu Eka Kurniawan menyelidiki peran realisme sosialis dalam karya sastra
Pramoedya Anantha Toer. Eka adalah penulis yang saya kenal dari bukunya Lelaki Harimau.
Dalam bab-bab pertama, Eka Kurniawan menyajikan informasi
tentang kehidupan Anantha Toer, penulis Indonesia yang
terkenal. Dia juga sangat terkenal di negara saya sendiri,
Belanda. Di mana profesor A. Teeuw di Universitas Leiden menerbitkan banyak publikasi tentang Toer di masa lalu.
Kehidupan dan karya Toer dibagi oleh Eka Kurniawan menjadi
tiga periode. Periode pertama adalah periode sebelum keterlibatan Anantha Toer
di Lembaga Budaya Rakyat (LEKRA). Masa itu sampai sekitar tahun 1955.
Periode kedua adalah fase di mana ia terlibat dengan
LEKRA, sekitar tahun 1955-1965. Periode ketiga adalah periode setelah LEKRA dibubarkan
dan dihilangkan. Ini adalah periode 1965 -1985. Di periode ini, Anantha Toer diasingkan selama bertahun-tahun ke pulau Buru.
Selanjutnya, Eka Kurniawan membahas asal dan makna realisme sosialis. Dia menjelaskan bagaimana sejarah (dunia) dapat dianalisis
dengan berbagai cara. Misalnya, bagaimana Marx dan Lenin memandang sejarah
(dunia) sebagai perkembangan yang terdiri dari pergulatan berkelanjutan antara
partai-partai. Dia juga memperkenalkan model filosofis "tesis, antitesis
dan sintesis" sebagai mekanisme untuk memahami perkembangan sejarah.
Peran dan elemen realisme sosialis dalam karya Toer
kemudian dibahas oleh Eka Kurniawan. Dia merujuk periode penulisan Toer pertama sebagai periode "tesis", periode penulisan Toer kedua,
periode LEKRA, adalah periode "antitesis". Periode ketiga
adalah periode "sintesis". Pada periode sintesis Pramoedya Anantha
Toer menulis karya besarnya; tetralogi Buru.
Dalam bab penutup, Eka Kurniawan merumuskan kesimpulan poin demi poin tentang peran realisme sosialis.
Gaya penulisan dan cara penyajian Eka dalam uku ini cukup menarik. Pembaca didorong untuk terus membaca dan juga untuk mencari
informasi di sumber-sumber sastra lainnya.
Buku ini menarik, hanya ada satu kekurangan: pengarang
menyajikan terlalu sedikit informasi tentang isi karya Toer.
Eka Kurniawan memberikan informasi tentang kehidupan Toer
dan karyanya yang diterbitkan. Akan tetapi, saya suka informasi lebih banyak tentang
isi karya Toer. Untuk lebih mengerti peran realisme sosialis dalam karyanya.
Kedua bab tentang realisme sosialis, asalnya dan
perkembangannya, menarik. Ini memberikan gambar yang bagus dan informatif.
Tulisan ini umumnya mudah dibaca, walaupun isinya tentu saja agak abstrak
sehubungan dengan dasar filosofis dari apa yang disebut realisme sosialis.
Singkatnya, menurut saya buku ini sangat menarik. Buku ini berisi informasi yang cukup baik tentang realisme sosialis untuk mengerti kesimpulan-kesimpulan Eka.